10/21/2009

MALAIKAT ( 20 NAMA & 21 KELOMPOK)

Jibril, Mikail, Isrofil, Izroil Munkar Nakir, Roqib, Atid, Malik dan Ridwan adalah nama-nama malaikat yang wajib diketahui dan dipercayai oleh setiap muslim, karena rukun Iman kedua ialah percaya kepada malaikat-malaikat. Buku-buku keislaman yang berbahasa Indonesia baik berupa buku pel;ajaran disekolah/madrasah maupun buku-buku bacaan umum, semuanya menulis nama 10 (sepuluh) malaikat tersebut.
Sejak awal masuknya Islam hingga saat ini 10 nama malaikat itulah yang diajarkan kepada kaum muslimin di berbagai forum, seperti di sekolah, di masjid, di pesantren, di majelis taklim dan lain sebagainya. Ke depan mungkin tidak akan ada perkembangan dan kemajuan, sebab para Ulama, para Kyai, para Ustadz/Ustadzah kelihatannya menganggap hal itu adalah cukup, bahkan sudah sempurna dan final, tidak perlu atau tidak mungkin disempurnakan lagi. Departemen Agama Republik Indonesia (Depag), semua Majelis Ulama (MUI) dari pusat hingga Kecamatan, ormas-ormas Islam seperti Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, Persatuan Islam (PERSIS), Al Irsyad, Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) dan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Pelajar Islam Indoneisa (PII) kelihatannya bersikap dan berfikir yang sama. Gerakan-gerakan pembaharuan islam, mulai dari NU dan Muhammadiyah hingga liberalisme Nurcholis dan pelanjut pelanjutnya, tidaklah menyentuh masalah ini. Mundur jauh kebelakang, dimasa kerajaan-kerajaaan Islam di Nusantara pun tidak mendapat perhatian. Tidak ditemukan dokumen sejarah yang menunjukkan kerajaan-kerajaaan Islam dulu telah mengupas tuntas dan mengajarkan selengkapnya masalah malaikat. Begitu juga para wali (Wali Songo). Semua berpegang pada jargon : malaikat itu tidak terhitung banyaknya, maka cukuplah mengetahui dan mengimani 10 saja.
Apa dasar penetapan 10 nama itu ?
Siapa yang pertama mengajarkannya di negeri ini ?

Telusuran

Nama Jibril disebut tiga kali dalam al Quran, nama Mikail disebut satu kali, nama Roqib, Atid dan Malik masing-masing disebut satu kali. Jadi 5 (lima) nama itu bersumber dari al Qur’an langsung dalam bahasa yang eksplisit (nash shoriih). Lima lainnya, yakni Isrofil, Izroil, Munkar, Nakir dan Ridwan tidak tersebut dalam al Qur’an. Yang disebut ialah peniup Sangkakala (nafkhoh) yang dijelaskan hadits sebagai Isrofil, malaikat maut (malaku’l maut) yang dijelaskan hadits sebagai Izroil dan penjaga sur-surga (khozanatu’l jannah) yang selama ini disebut para ulama sebagai Ridwan, Munkar dan Nakir hanya disebut dalam kitab kitab. Hadits hanya menyebut malakain / dua malaikat dan inilah yang ditafsirkan sebagai Munkar dan Nakir.
Nama-nama malaikat selain 10 ini yang justru disebut al qur’an secara eksplisit ialah : Zabaniyah, Kiroman, Katibin, Hafazhah, Safaroh, Sa’iq dan Syahid. Berdasarkan hadits-hadits, maka kitab-kitab tafsir menyebutnya sebagai nama malaikat. Al Qur’an juga menyebut nama Harut dan Marut. Meski diperselisihkan apakah ini nama malaikat atau nama raja di negeri Babil dulu, tapi yang terang Qur’an menyebutnya dengan ungkapan malakain (dua malaikat). Jika diambil keterangan dalam hadits riwayat at-Thabrani, maka harus dimasukkan nama malaikat Ribail. Jadi nama mereka 20 mustinya, jika sepuluh (10) yang dipercayai selama ini ditambah 10 (sepuluh). Rujuki al Qur’an surat 96 ayat 18, srt 82 : 11, 6 :61, 80 :15, 50:21, 2:102.
Maka susunannya sbb:
1. Jibril
2. Mikail
3. Isrofil
4. Izroil
5. Ribail
6. Munkar
7. Nakir
8. Kiroman
9. Katibin
10. Roqib
11. Atid
12. Malik
13. Ridwan
14. Zabaniyah
15. Hafazhah
16. Safaroh
17. Sa’iq
18. Syahid
19. Harut
20. Marut

Apakah umat Islam menolak isi ayat-ayat tersebut ?
Jika menolak, berarti kafir juhud namanya (Qs.31:32)
Jika menolak, berarti kafir aniid namanya (QS.71:16)
Apakah ulama-ulama sengaja menyembunyikan isi ayat-ayat tersebut, sehingga tidak mau dan tidak kunjung memperbaiki isi buku-buku bacaan kita yang berkenaan dengan malaikat ?
Jika sengaja menyembunyikan, berarti laknat Allah atas mereka yang sengaja menyembunyikan. “ Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan berupa keterangan-keterangan yang jelas dan petunjuk, setelah Kami menerangkannya kepada umat manusia dalam kitab (al Qur’qn), mereka itu dilaknat Allah dan dilaknat (pula) oleh makhluk yang dapat melaknat (malaikat dan manusia). (QS.2:159).
Selanjutnya al Qur’an menyebut secara eksplisit kelompok-kelompok malaikat. Dalam kitab-kitab Tafsir, dari yang tertua hingga yang mutakhir, para mufassir menyepakati kelompok-kelompok dimaksud, kecuali tiga kelompok, yakni Mursalat, Aashifat dan Naasyirat. Sebagian mufassir mengatakankan yang tiga ini merupakan kelompok, tapi sebagian lain mengatakan nama-nama angin. Kelompok-kelompok itu disebut dengan kalimat jamak mu’annats salim (jama’ perempuan).
Rinciannya sebagai berikut:

1. Kelompok Faariqot (Qs.77:4)
2. Kelompok Mulqiyat (QS.77:5)
3. Kelompok Naaziat (Qs.79:1)
4. Kelompok Naasyithot (Qs.79:2)
5. Kelompok Saabihat (Qs.79:3)
6. Kelompok Saabiqot (Qs.79:4)
7. Kelompok Mudabbirat (Qs.79:5)
8. Kelompok Muaqqibat (QS.13:11)
9. Kelompok Muqqosimat (Qs.51:4)
10. Kelompok Shooffat (Qs. 37:1)
11. Kelompok Zaajirat (Qs.37:2)
12. Kelompok Taaliyat (Qs.37:3)
13. Kelompok Hamalatu’l Arsyi (QS.40:7)
14. Kelompok Hamalatu’l Arsyi Delapan (QS.69:17)
15. Kelompok Penjaga surga-2 ukhrawi (Qs.39:73)
16. Kelompok Penjaga neraka-2 ukhrawi (Qs.39:71)
17. Kelompok Malaikat Alam Mahsyar (Hadits-2 Nabi)
18. Kelompok Mursalat (Qs.77:1)
19. Kelompok Aashifat (QS.77:2)
20. Kelompok Naasyirat (Qs.77:3)
21. Kelompok Karubiyun (Hadits Nabi)

Inilah hasil penelitian ayat-ayat dan hadits-hadits. Ternyata tidak hanya 10 nama melainkan 20. Tidak hanya ada nama-nama, melainkan juga kelompok-kelompok. Maka pelajaran keimanan, khususnya tentang Malaikat, wajib disempurnakan sejauh yang ditunjukkan al Qur’an dan hadits Nabi. Jika tidak, berarti menyembunyikan ajaran Islam, mengingkari al Qur’an dan membiarkan umat terus berada dalam keimanan dan pengetahuan yang dangkal.

Pertanyaan kita diatas, siapa yang pertama mengajarkan 10 malaikat saja itu ?
Belum dapat dipastikan orangnya dan zamannya. Tetapi ada data yang relevan, yaitu dalam Maqalah aqidah Awam (syair) yang dicetak sebagai bagian dari Maulid al Barzanji. Makalah itu ditulis olah Ahmad al Marzuqi, Naazhimu Tilka Ahmadu ‘l-marzuuqi, man yantamii lis ‘shoodiqi ‘l-mashduuqi, jelasnya. Barzanjinya sendiri ditulis oleh Ja’far bin Husen bin Abdul Karim (1690-1766 M). Entah kapan Ahmad al Marzuqi itu menulis makalah akidah awamnya. Ia bersyair : wal malakul ladzii bilaa abin wa umm, laa akla laa syurba wa laa nauma lahum. Tafshiilu ‘asyrin minhumu Jibriilu, Mikaalu israafiilu ‘Izroiilu, Munkar Nakiirun wa Roqiibun wa kadzaa, ‘Atiidu Maalikun wa Ridhwaanu ‘h-tadzaa. Kata ‘asryin’ dalam syair ini jelas berarti 10 (sepuluh) malaikat. Kumpulan makalah puisi dan prosa Barzanji diterbitkan Pustaka Dahlan Indonesia. Bagian tulisan Barzanji sudah ada sejak 243 tahun silam. Nawawi al Bantani (1813-1897) mensyarahkannya 128 tahun silam, dalam Madaariju ‘s-su’ud. Maka boleh diduga ajaran tentang 10 malaikat sudah ada sejak dimasukkannya makalah itu dalam buku Maulid Barzanji. Tinggal dicari kapan buku (kumpulan) Maulid Barzanji itu diterbitkan Pustaka Dahlan
Sayid Sabiq, Mahmud Syarqowi dan ulama-ulama dan ulama-ulama Arab lainnya tidak membatasi 10 malaikat wajib diketahui dan diimani dan tidak pula membuat rincian lain. Jadi beriman kepada 10 malaikat saja itu khas Indonesia yang disebarkan lewat kitab Maulid Barzanji.

Penutup
Mumpung belum begitu lama umat mengimani 10 malaikat saja, perlu kiranya para Ulama dan Depag RI melakukan penyempurnaan demi amanat agama dan amanat ilmiah, demi kemajuan umat dan kesempurnaan iman. Tidak layak kita jumud dan hanya menganut akidah awam, dan murid SD, mahasiswa, dan umat Islam umumnya. Tidak benar jika kita terus menenyampingkan ayat-ayat al Qur’an.

H.M. Nabhan Husein

11 komentar:

  1. sedih bener kita ini masa tau malaikat aja dari syair barjanzi sedih sekali ye!

    BalasHapus
  2. Menurut saya sih Mallaikat itu banyak dan mungkin lebih banyak berkali-kali lipat dari yang anda sebutkan diatas, kan bunyi rukun iman hanya percaya kepada para malaikat bukannya percaya kepada 10 malaikat, kenapa 10 yang diwajib kan untuk diingat ?? mungkin ini diwajibkan karena mereka mempunyai tugas yang paling utama dan yang menjadi garda terdepan kali

    BalasHapus
  3. kita perlu belajar terus. tapi tidak dengan cara nuduh nggak bener pada para pendahulu. sepinter apapun antum.... jika berperilaku seperti itu, niscaya nafsu yang mengendalikan antum

    BalasHapus
  4. antum tau dari para pendahulu lewat banyak cara yang tentunya dari jasa para pendahulu. tinggal antum belajar terus, maka antum akan lebih tau kekurangan dan kelebihan antum. tidak cuma mengetahui dan mencela kekurangan pendahulu. PAHAM.............????!!!!

    BalasHapus
  5. Berusahalah mencari jalan tengah terhadap kesenjangan yang dijumpai.

    BalasHapus
  6. Kalau melihat QS. 2:30, terdapat juga kelompok malaikat yang diajak bicara sebelum penciptaan Adam a.s.
    QS. 2:31, kelompok malaikat yang mendengarkan pemaparan nama-nama yang diucapkan Adam a.s.
    QS. 2:34, kelompok malaikat yang disuruh sujud kepada Adam a.s.
    QS. 2:61 kelompok malaikat yang melaknat orang kafir dan mati dalam keadaan kafir
    QS. 2:210 kelompok malaikat yang datang pada hari kiamat untuk memutuskan semua perkara
    QS. 2:284 malaikat pembawa tabut
    QS. 3:124,125 malaikat yang di turunkan pada perang badar
    QS. 4:172 malaikat muqorobuun
    Dan masih banyak lagi... Sebaiknya tidak mengklaim kebenaran jika ilmu belum sampai, tidak patut kita menyepelekan ulama2 terdahulu apalagi mencibirnya, tanpa jasa ulama terdahulu kita tidak akan memahami ajaran islam.

    BalasHapus
  7. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  8. Thanks infonya gan. Kunbal ddnrmdni.blogspot.com

    BalasHapus
  9. Thanks infonya gan. Kunbal ddnrmdni.blogspot.com

    BalasHapus