11/23/2009

SA'AH, BUKAN QIYAMAH

Ada prakiraan mengatakan kiamat akan terjadi bulan Desember 2012. Prakiraan ini ramai diperbincangkan orang di media masa cetak, media elektronik dan lain-lain. Sebelumnya sudah sering terdengar kabar burung yang memprediksikan bahwa kiamat akan terjadi pada waktu tak lama lagi. Ada yang bersumber dari peramal, ada yang konon bersumber dari penjaga pintu makam Nabi Muhammad dlsb. Karena sudah sering kali timbul, buletin Tafsir kali ini mengajak pembaca untuk menelaah pokok-pokok masalah berkenaan kiamat sesuai ajaran al-Qur’an, agar pemahaman tidak melenceng dan akidah tidak goyah gara-gara berbagai perkiraan atau berita burung.

Meluruskan Pengertian
Dalam al-Qur’an terdapat 71 buah kata yaum al-Qiyamah. Artinya Hari Kiamat.
Tidak ada kata al-Qiyamah yang berdiri sendiri , melainkan selalu didahului kata yaum sebagai mudhof, dan kata al-qiyamah sebagai mudhofun ilaih. Yaum al-Qiyamah itu menunjuk waktu yang berlangsung lama tidak sekedar sehari yang 24 jam bisa ribuan tahun. Yaum al-Qiyamah itu berlangsung bisa ribuan tahun. “ ..Sesungguhnya sehari disisi Tuhanmu adalah seperti seribu tahun menurut perhitungan kamu” (Terj Qs.22:47) Sehari Hari Kiamat itu ialah kurun waktu terjadinya perubahan dan kehancuran benda-benda alam semesta ini. Perubahan dan kehancuran itu bukannya terjadi dalam waktu sehari 24 jam, dan bukan pula mendadak. Perubahan dan kehancuran itu akan terjadi bertahap-tahap. Selama Hari Kiamat itu langit 7 lapis, langit dunia, galaksi-galaksi, bintang-bintang dan bumi dengan segala isinya akan diubah dan dihancurkan, dan kemudian disusun kembali menjadi alam baru. Pada hari ketika bumi diganti dengan bumi yang lain dan (demikian pula) langit, dan mereka semuanya berkumpul menghadap ke hadirat Allah Yang Maha Esa lagi Maha Perkasa (di Bumi dan di Langit baru itu). (Qs.Ibrahim/14:48). Bumi dan Langit yang ada sekarang disebut Alam Dunia, dan Bumi baru serta Langit baru itu nanti disebut Alam Mahsyar. Jika dicermati ayat-ayat al Qur’an yang mengandung kata-kata yaum al-Qiyamah yang 71 itu, dapatlah dimengerti bahwa istilah Hari Kiamat mencakup macam-macam hari, yaitu :

1. hari kehancuran langit dan bumi ini total (yaum al-qiyamah)
2. hari kebangkitan manusia sebelum menuju Alam Mahsyar (yaum al ba’tsi)
3. hari keberangkatan manusia menuju Alam MAhsyar (yaum al hasyr)
4. hari pengumpulan manusia menuju Alam Mahsyar (yaum al jam’i)
5. hari pengelompokam manuisia di Alam Mahsyar (yaumun majmu)
6. hari ketakutan di Alam Mahsyar (yaum at-Taghabun)
7. hari perhitungan amal di Alam Mahsyar (yaum al-hisab)
8. hari pembobotan amal di Alam Mahsyar (yaum al -wazni)
9. hari keputusan di Alam Mahsyar (yaum al -fashli)
10.hari kekal manusia di Alam Mahsyar (yaum al -khulud)

Sepuluh macam hari ini mempunyai bagian-bagian pula. Sepuluh macam hari ini disebut Hari Agama (Yaumu’d diin). Sebelum hari kehancuran langit dan bumu ini secara total kita mengalami 7 hari yang silih berganti yakni Ahad, Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jum’at dan Sabtu. Tujuh hari ini disebut Hari Dunia alias Hari Bumi, ditandai terbit dan tenggelamnya matahari. Diantara 7 hari dunia itu pasti ada hari akhir (al yaum al akhir), yakni hari akhirnya setiap orang, yaitu hari kematiannya. Kemudian seseorang atau beberapa orang atau sejumlah besar orang atau punahnya semua manusia dari mulai bumi ini pada waktunya itu disebut Sa’ah sebagai mana ditunjuk oleh ayat-ayat al-qur’an, antara lain surat 6 : 31 dan 40; surat 7 : 187; surat 12 :107; surat 15 : 85; surat 16:77; surat 18 : 21; surat 19 : 75; surat 20 : 15; surat 21 : 49; surat 22 : 1,7 dan 55; surat 25 : 11; surat 30 : 12, 14, 55; surat 31 : 34; surat 33 : 63; surat 41 : 47; surat 42 :17-18; surat 43 : 61, 66, 68; surat 45 : 27, 32; surat 47 : 18; surat 54 : 46; dan surat 79 ayat 42. Kehancuran atau perubahan benda-benda alam tertentu pada waktu tertentu disebut dengan bermacam sebutan seperti al Qari'ah, zalzalah, shookhoh, thoommah dan lain sebagainya.
Selama ini terdapat kerancuan di kalangan kaum muslimin. Kerancuan yang pertama terletak pada istilah ‘kiamat’ yang diartikan kehancuran benda-benda alam mendadak dalam waktu satu hari saja. Bumi, langit, bintang-bintang akan serentak hancur pada hari itu. Yang kedua menyamakan ‘kiamat’ yang diartikan peristiwa kehancuran mendadak itu tadi dengan yaum al-qiyamah yang berkonotasi babak-babak waktu. Kiamat dengan yaum al-qiyamah, dicampur adukkan. Ketiga menyamakan ‘kiamat’ dengan ‘Sa’ah’, sehingga hampir semua kata Sa’ah dalam al Qur’an dan Hadits diartikan ‘kiamat’, padahal kiamat itu berproses, sedangkan sa’ah mendadak (baghtatan). Apa yang disebut-sebut sebagai kiamat selama ini seharusnya diganti dengan sebutan Sa’ah, sebab langit dan bumi ini baru mengalami perubahan dan kehancuran sebagaian-sebagian saja, belum hancur total.

Tahun 2012 Itu Sa’ah
Sekarang bulan November 2009. Kalau kiamat akan terjadi tahun 2012, itu berarti 3 tahun kedepan. Jika dihitung dari hari Jum’at tgl. 27 November 2009 ini, itu berarti akan terjadi pada ± 1.100 an hari lagi. Apa sajakah yang akan dialami oleh benda-benda di bumi, benda-benda di langit dan benda-benda di alam raya ini dalam kurun waktu 1.100 an hari kedepan itu?
Yang sudah, sedang, dan akan terjadi ialah perubahan-perubahan bertahap, bergilir dan berkelanjutan. Gempa-gempa tektonik, gempa-gempa vulkanik, tanah longsor, banjir, angin puting beliung, bermacam-macam badai, pasang naik dan pasang surut air laut perubahan-perubahan evolusif pada benda-benda langit dan galaksi-galaksi, merosotnya kadar panas matahari, kematian manusia dan kelahiran bayi-bayi dan lain-lain. Tidak satupun dapat kita pastikan detik kapan atau menit kapan akan terjadinya.. Hanya Allah yang tahu pasti detik dan menitnya (innamaa ‘ilmuhaa ‘inda ’l-laah), dan bagi kita mungkin dirasakan mendadak (baghtatan). Karena tidak dapat dipastikan dan kemungkinan mendadak, maka itu disebut Qur’an dengan istilah Sa’ah, bukan qiyaamah. Dan tak ada satu negeri pun, melainkan Kami membinasakannya sebelum Hari Kiamat.. (Qs.17 : 58). Termasuk semua manusia penghuninya. Hari kiamat akan terjadi pada waktu dimana tidak ada lagi manusia yang hidup di bumi ini, manusia sudah punah. Sa’ah terjadi selagi manusia masih menghuni bumi ini. Hari Kiamat itu diterangkan panjang lebar dalam puluhan ayat al-Qur’an, dan tidak dinyatakan sebagai ‘rahasia’ yang hanya diketahui Allah. Yang dirahasiakan ialah Sa’ah, sebagaimana di jelaskan dalam surat 7 ayat 187 dan surat 33 ayat 63.
Maka dapatlah dipastikan, secara ilmul yaqin, bahwa di tahun 2012 belum dan tidak akan terjadi Hari Kiamat dan Kiamat. Sebaliknya yang terjadi hanyalah Sa’ah. Dari dulu hingga detik ini pun telah terjadi sa’ah-sa’ah, berupa kematian manusia atau pun perubahan-perubahan pada benda-benda alam. Inilah sikap dan hujjah yang harus difahami dan dipegang oleh setiap muslim ketika menghadapi berbagai isu kiamat, baik yang datang dari orang-orang kafir maupun yang datang dari orang-orang Islam yang tidak faham atau salah faham. Inilah pula dari hujjah yang harus difahami dan dipegang oleh setiap muslim menghadapi orang yang tidak beriman kepada keterangan ayat-ayat al Qur’an.

Problem Internal
Bukan soal kiamat 2012 yang seharusnya diramaikan perbincangannya, dan bukan pula perbincangannya itu yang mengheranklan, melainkan jauh lebih mendasar daripada itu, yaitu salah-faham umat Islam tentang akidah Islam mengenai Hari Kimat dan kemudian umat ini dalam kungkungan taklid buta sehingga lelap dalam keadaan yang fatal berabad-abad. Itu semua disebabkan sikap ‘kufur juhud’ atau ‘kufur ‘aniid’ terhadap ayat-ayat al-Qur’an. Kufur juhud’ atau ‘aniid’ itu disebabkan oleh cara fikir barat atau cara fikir timur atau cara fikir liberal. Cara-cara fikir yang dipakai itulah membuat ini umat tidak faham jiwa dan cita al-Qur’an. Demikian kesimpulan (alm) Dr. Muhammad Iqbal dalam bukunya ‘Membangun Kembali Pikiran Agama Dalam Islam’. Umat ini disesatkan tanpa sadar oleh pikiran klasik yang mengaburkan jiwa Islam. Umat ini terperosok dalam pikiran materialistic yang tentu saja mengandung atheisme, kata beliau.
Perbaikan akidah agaknya masih jauh, terlebih kalau Departemen Agama RI membiarkan saja kerancuan antara Sa’ah dan kiamat. Kata ‘Sa’ah diartikan Hari Kiamat 19 kali, diartikan ‘kiamat’ 10 kali, diartikan Hari Bangkit 5 kali, diartikan’kematian’ 1 kali, dan diartikan ‘kebangkitan 1 kali dalam terjemahan al-Qur’an Dep.Agama. Yang mana yang benar?. Bahkan pada ayat 46 surat al-Qomar atau diartikan hari kiamat dan satunya lagi diartikan kiamat. Ini menunjukkan adanya keraguan dan mengakibatkan kesalahan.

Hafid A. Ghani
TAFSIR BULETIN DAKWA Edisi : 8/1/27-11-09

Tidak ada komentar:

Posting Komentar