1/19/2010

MUHAMMAD SAW NABI UMMY

Katakan : Hai manusia sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepada kamu semua, yaitu Allah yang mempempunyai kerajaan langit dan bumi ; tiada Tuhan selain Dia ; yang menghidupkan dan mematikan. Maka berimanlah kepada Allah dan Rosul-Nya, yaitu Nabi yang ummy yang beriman kepada Allah dan kalimat-kalimat-Nya ( kitab-kitab-Nya), dan ikutilah dia agar kamu mendapat petunjuk( terjemah Q.S. 7: 158)

Ayat ini berisikan butir-butir penting antara lain:
  1. Status Nabi Muhammad sebagai utusan semua manusia
  2. Kerasulan Muhammad Merangkap sebagai Nabi
  3. Muhammad adalah Nabi yang Ummi

Setidaknya hingga hari ini, mayoritas umat islam Indonesia mempercayai bahwa Nabi Muhammad yang ummi itu berarti tidak bisa membaca dan tidak bisa menulis, alias buta huruf. Beliau buta hurup dalam segala bahasa, termasuk buta hurup arab dalam bahasa arab, Bahasa ibu Nabi sendiri. Anehnya disisi lain umat mempercayai Nabi itu cerdas dan pintar ( fathonah). Hampir semua berpandangan, bahwa kebutahurupan Nabi SAW di maksud berguna untuk:
Membuktikan bahwa ayat-ayat Al- Qur'an benar -benar bukan karangan Nabi, bukan tulisan Nabi, bukan hasil budaya Nabi, dan
menjadi alasan dan bantahan terhadap orang-orang kafir yang menuduh Nabi mengubah al- Qur'an setelah Ia membaca dan mempelajari kitab Taurat dan Injil. dengan pemaknaan istlah Nabi yang ummi itu harus di artikan buta huruf seperti: Nabi itu tidak pernah brlajar membaca dan menulis sejak kecil hingga adi Nabi; nabi itu tidak pernah duduk di bangku sekolah ; Naba itu tidak punya guru ; Nabi itu besar dalam keadaan miskin yatim piatu yang terpaksa mengembalakan kambing orang-orang Mekah untuk mendapat upah sehingga tidak sempat sama sekali belajar tulis-baca; Nabi itu mengakui tidak bisa membaca di derpan malaikat Jibril yang memerintahnya membaca ( Iqro) di gua Hiro' pada waktu menerima wahyu pertama, hal mana berarti hingga usia 40 tahun itu Nabi Saw tidak bisa membaca; dan seterusnya. Wal hasil terbentuklah sebuah keyakianan bahwa Nabi Muhammad itu buta Huruf, tak tau alif ba ta dan selanjutnya. Beliau hany bisa ngomomg bahasa arab. Beliau juga tidak kenal angka-angka, dan hanya brrhitung wahid isnen tsalatsah...... dan seterusnya.

Tulisan Arab Kuno

Tulisan Arab di masa Nabi MUhammad Saw dapat kita ketahui melalui sejarah perkembangan tulisan Arab, Khususnya melalui sejarah penulisan al-Qur'an. Dalam ilmu tafsir di catat bahwa abi memerintahkan beberapa sahabatnya agar menulis ayat-ayat al- Qur'an yyang beliau bacakan, dan melarang hadist-hadistnya agar tidak tercampur baur dengan ayat-ayat. Diamasa itu orang orang Arab. Mekah justru sudah membudayakan baca -tulis> Istri Nabi Khodijah Ra misalnya, adalh salah seorang wanita Mekah yang pandai Baca-tulis. Abu Bakar dan Umar merupakan orang yang pandai baca-tulis. Para cerdik-cendekia dan penyair juga telah membudayakan tulis-baca. susunan huruf Hijaiyah ( abjad) sama dengan yang sekarang. Yang beda ialah bentuk/bangunan huruf-huruf.

"untuk sementara contoh tidak dapat di tampilkan"
juga contoh tulisan ayat al-Qur'an menurut salinan dari mus-haf usman.

Tidak masuk di akal kalau Nabi Muhammad itu tidak mengenal huruf-huruf abjad yang anatra lain di contohkan di atas. 

Terkesan Penghinaan jika di Anggap Nabi buta tulis-baca sama sekali. Baginda sangat cerdas,shidup ditengah keluarga besarnya yang tahu baca-tulis, hidup bersama istrinya yang pandai menulis dan membaca serta membukukan usaha perdaganganya, di beri pengajaran oleh Allah Melalui wahyu Qur'ani, wahyu Qudsi, wahyu Nabawi. Bagaimana mungkin kita mengatakan Nabi Saw itu buta huruf padahal Beliau minta alat tulis untuk menuliskan wasiatnya sehari sebelum wafat? bukankah Nabi itu punya stempel yang bertuliskan  Muhammad Rosulullah yang selalu di gunakan dalam surat-surat yang disahkannya atau dalam dokumen-dokumen tertulis lainnya?

Pendek kata, banyak hal yang tidak masuk diakal sehat kalau kita  tetap mengartikan  istilah ummi itu sebagai buta huruf tak bisa tulis-baca. Dan itu berbau penghinaan atau pengecilan terhadap Nabi Saw.

Arti Ummy Yang Benar

Al-Qur'an memang menyebutkan Nabi Muhammad sebagai Nabi Ummy, yaitu pada surat al-A'raf ayat 157 dan 158, pada surat al- Baqoroh ayat 78 terdapat istilah ummiyun( jamak dari ummy) berkenaan dengan Yahudi. Pada surat ali imron ayat 20 dan 75 disebut Ummiyiin( jamak dari ummy) berkenaan dengan ahli kitab dan selain ahli kitab. Pada surat al-Jumu'ah ayat 2 di sebut kata ummiyiin berkenaan dengan kaum Musyrik Arab yang tidak pernah tahu kitab-kitab suci: suhuf Ibrohim, Taurat Musa, Zabur Daud, Injil Isa .

Kata Ummy dalam ayat-ayat Qur'an tersebut di pakai untuk makna:
  • Kaum yang Ummy ialah Kaum yang tidak mengenal kitab-kitab suci yang diturunkan kepada Rasul dan Nabi, dan mereka tidak mengetahui isi kitab-kitab suci dari Allah di maksud.
  • Kaum Yahudi dan Nasrani yang hanya mengaku sebagai orang Yahudi atau Nasrani, tetapi sama sekali tidak tahu kitab suci Taurat dan Injil, dan tidak tahu pula isinya,
  • Kaum yang belum merumuskan penanggalan tertulis ( belum punya kalender) mereka menghitung bulan atau tahun berdasarkan pengamatan langsung,
  • Orang yang tidak pernah membaca tulisan siapapun, dan atau tidak pernah menulis langsung.
Jika dikaitkan dengan Nabi Muhammad Saw, maka beliau betul-betul seorang yang ummy di mana Beliau tidak mengenal dan tidak menetahui kitab-kitab suci yang telah diturunkan terdahulu( suhuf Ibrahim, Taurat Musa, Zaur Daud, Injil Isa); beliau juga  tidak tahu , tidak pernah melihat, tidak pernah membaca, dan tidak pernah menulis ayat-ayat Taurat dan Injil ;beliau tidak pernah menyusun dan merumuskan Penanggalan atau Kalender;beliau tidak pernah membaca tulisan siapa pun dan apa pun serta tidak pernah menulis sendiri. Dengan demikian telah terkoreksi pengertian kita selama ini dimana Nabi di Anggap buta Huruf. Nabi tidaklah buta huruf, melainkan tidak pernah membaca tulisan yang tentunya terdiri dari huruf-huruf dan tidak pernah menulis dengan tangannya sendiri,

Secara kebahasaan/ etimologis dalam bahsa Arab, kata ummy dipakai juga untuk arti tidak bisa tulis-baca menurut bahasa kaumnya, menurut bahasa ibu. Orang Arab yang tidak bisa Baca-tulis Arab di sebut Ummi, meskipun bisa tulis baca dalam bahasa lain, Terhadap diri NabiSaw pengertian Lughowiyah ini tidak bisa diterapkan, karena adanya pengertian terminologis yang diisyaratkan atau ditunjuk oleh ayat-ayat al-Qur'an tersebut di atas.

Lewat koreksi ini dimaksudkan agar umat islam betul-betul mgimani dan mengagungkan Nabi tanpa embel-embel oleh anggapan-anggapan negatif atau pelcehan terselubung yang bisa membingungkan umat islam sendiri atau membuat musuh-musuh islam mencibir Nabi Saw.. Tidak perlu membela Keaslian al-Qur'an dengan cara mengatakan Nabi Buta huruf. Yang perlu ialah menyatakan bahwa Nabi tidak pernah Mengetahuikitab-kitab suci terdahulu tidak pernah membacanya, tidak pernah membaca tulisan apa dan siapapun, dan tidak pernah mengarang suatu karangan, inilah istilah Nabi yang ummy.

Hafid A. Ghani
 edisi 10/22-01-2010